
KUNJUNGI GEOSITE: Wagubsu Musa Rajekshah menyeberangi Danau Toba dengan speedboat, dalam kunjungan ke geosite-geosite Kaldera Toba, Minggu (13/1). Didampingi Asisten Administrasi Umum dan Aset, Zonny Waldi, Kabiro Umum dan Perlengkapan, Faisal Hasrimy, dan Kadisbudpar Sumut, Hidayati, Ijeck memuji keindahan Danau Toba.
MEDAN, BATAK.CO – Publik kembali digegerkan dengan adanya informasi yang menyebutkan karamnya sebuah kapal penumpang di Danau Toba, Selasa (15/1). Informasi tersebut ramai berseliweran di grup percakapan WhatsApp dengan pesan berantai.
Selain pesan tertulis, ada juga yang menyebarkan video yang menggambarkan kapal tenggelam. Disertai suara histeris yang dibuat seolah-olah dari orang yang menyaksikannya.
“DANAU TOBA BERDUKA
INNALILLAHI WA INNAILLAHI ROJI’UN…
“Buat rekan2 mari sama sama kita berdoa: baru tenggelam kapal jurusan tiga ras simanindo. muatan penumpang 183 orang. sepeda motor 40. info yang selamat baru 3 orang. kejadian baru aja. semoga semua korban selamat. Aamiin,” begitu pesan tertulis yang tersebar.
Kabar soal kapal tenggelam tersebut dipastikan bohong alias hoax. Saat dikonfirmasi, Kepala Dinas Pariwisata Samosir Ombang Siboro menyayangkan pihak yang menyebarkan berita bohong tersebut. Menurut dia, ada orang yang ingin merusak citra Danau Toba di tengah geliat pariwisata yang semakin berkembang.
“Ini sunggguh tidak manusiawi. Membangun citra baik pariwisata bertahun-tahun, tapi terlalu gampang ada oknum yang ingin menciderainya,” ungkapnya, Selasa (15/1).
Saat hoax itu menyebar, banyak pihak yang menghubunginya. Dia pun terus melakukan klarifikasi jika tidak ada kapal yang tenggelam. Ombang pun berharap agar masyarakat tidak mempercayai kepada isu-isu hoax terkait Danau Toba.
Jika menerima kabar seperti itu, sebaiknya di konfirmasi terlebih dulu. Pariwisata Danau Toba memang sempat anjlok ketika Kapal KM Sinar Bangun tenggelam tahun lalu. Bangkai kapalnya juga tidak diangkat karena kedalaman danau terbesar di Asia Tenggara itu.
Kini pariwisata Danau Toba kembali bangkit. Yang paling merasakan dampaknya adalah Samosir. Terbukti dari peningkatan kunjungan dan pemasukan Pendapatan Asli Daerah (PAD) yang terus meningkat. (YUGO/JPC)
Komen Facebook