
Si penyanyi menyodorkan kecapi kepada si Dangol. Si Dangol menerima, lalu memetiknya dan menyanyikan lagi tentang nasibnya.
Lagunya benar-benar indah. Semua yang mendengar seperti terhipnotis. Hati mereka tersayat, dan airmata mereka mengalir. Nyanyian si Dangol seperti mengoyak-ngoyak kesedihan dan membangkitkan rasa pilu.
Raja Tagor Laut memuji anak muda dari Rialubis itu, yakni kampung halaman iparnya Raja Ripe Mandopang dan adiknya Si Tapi Mombang Puti yang sudah meninggal.
Setelah si Dangol selesai bernyanyi, Raja terdiam sampai beberapa lama.
Setelah itu, ia berkata: “Hai Anak Muda, Tuhanlah yang memberkatimu dan guru yang mengajarimu. Tuhan kasih akan orang-orang yang pandai bernyanyi. Karena suara mereka dan suara kecapinya menusuk sampai ke hati orang yang mendengaarnya. Karena nyanyian, kita teringat kembali akan segala kesedihan dan kegembiraan. Tapi karena nyanyian pula kita lupa akan kesedihan dan kegembiraan. Untunglah engkau datang ke negeri kami, untuk memberi pelejaran kepada kami. Janganlah engkau cepat kembali ke negerimu, ya anak muda,” katanya.
Maka si Dangol menjawab: “Hatiku sangat senang ya Raja, menjadi hambamu. Biarlah aku menjadi pemain kecapimu dan menjadi pemburu bagimu,” katanya.
Maka tinggallah si Dangol di negeri Raja Tagor Laut. Ada tiga tahun lamanya ia tinggal di sana. Dan selama itu, raja sangat kasih kepadanya, demikian juga si Dangol kasih kepada raja. Ia menganggap raja lebih daripada ayahnya. Siang malam, ia selalu dekat raja. Baik saat belajar, maupun saat akan pergi berburu. Malam harinya pun, ia sering dipanggil.
Jika raja sedih, si Dangol memainkan kecapinya untuk menghibur, agar kesedihan raja hilang. Demikian juga beberapa raja lain sangat kasih akan si Dangol. Yang paling besar kasihnya adalah Raja Dinas dari Lumban Lidan. Tetapi berapa besar pun kasih Raja Dinas akan si Dangol, masih lebih besar lagi kasih Raja Tagor Laut kepada anak muda itu.
Akan halnya si Dangol, meskipun banyak kasih orang kepadanya, hatinya tetap tak bisa dihibur saat dirinya teringat akan ayah angkatnya Raja Rohana dan gurunya Guru Sojuangon, dan kampung halamannya Rialubis. (bersambung)
Komen Facebook